Orang sering keliru memahami karakter Muhammadiyah. Sebagian orang mengidentifikasi Muhammadiyah dari caranya sholat, tidak menjaharkan bismillah, tidak melakukan do'a qunut tidak berdo'a bersama seusai sholat berjamaah, tidak tahlilan, sholawatnya tidak pakai sayyidina dsb. Padahal semua itu hanya ekspresi ranting2 saja dari batang tubuh Muhammadiyah yang kokoh. Lantas bagaimana yang sebenarnya?. Muhammadiyah adalah sebuah gerakan yang menjadikan Pemahaman Islam dapat memberikan kemaslahatan pada peradaban manusia, yang dapat menjawab persoalan2 kontemporer.
Ada 2 pendekatan yg menjadi karakter Muhammadiyah, yakni Pemurnian (purifikasi) utk Akidah dan Ibadahnya, serta Pengembangan atau Pembaharuan untuk Mu'amalah dan Keduniawian. Pemurnian pada Aqidah dan Ibadah, harus merujuk pada Al-qur'an dan Assunnah Maqbullah, sehingga tidak ada tempat bagi kemusyrikan dan bid'ah. Sedangkan untuk pengembangan atau pembaharuan Muhammadiyah harus menguji Pemahaman Islam dengan Ilmu Pengetahuan dan azaz Kemashlahatan.
Dalam penerapannya maka lahirlah konsep Tarjih yaitu memperbandingkan berbagai pemahahaman mazhab dan ulama terhadap suatu masalah, lalu mengambil dalil yang terkuat dan relefan dengan Ilmu Pengetahuan dan Kemashlahatan manusia. Melalui ijtihad jama'i ini lahirlah Keputusan Tarjih yang menjadi pedoman bagi warga Muhammadiyah.
Itulah performans Muhammadiyah secara lebih tepat. Jadi bukan soal tidak tahlil, tidak qunut, tidak basmalah dsb. Semoga bisa lebih memahami (Anda)
1 komentar:
Duh memang aku selama ini agak nggak tepat memahami Muhammadiyah, ternyata cukup bagus ya
Posting Komentar